Benarkah Ustadz Abdul Somad Ditangkap Usai Bentrokan di Rempang? Beginilah Keterangan Polisi

BANDUNG INSIDER - Berita mengenai penangkapan Ustadz Abdul Somad (UAS) setelah terlibat dalam sebuah bentrokan di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, telah menjadi viral di media sosial.

Kabid Humas Polda Kepulauan Riau, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, telah memberikan klarifikasi resmi mengenai kabar penangkapan Ustadz Abdul Somad (UAS) di Rempang.

Menurutnya, informasi penangkapan Ustadz Abdul Somad (UAS) di Rempang adalah hoaks atau berita palsu.

Baca Juga: Restoran All You Can Eat Paling Populer di Bandung, Makan Sepuasnya Menu Lokal dan Mancanegara

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pernyataan Polda Kepri dan pentingnya memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.

Konten bernarasikan Ustadz Abdul Somad (UAS) ditangkap polisi usai mengalami bentrokan di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau baru-baru ini viral di media sosial (medsos).

Atas beredarnya konten tersebut, pihak Polda Kepulauan Riau (Kepri) pun buka suara.

Baca Juga: GRATIS! Inilah Cara Mengadakan Majelis Taklim di Masjid Al Jabbar, Intip Syarat dan Ketentuannya

Polda Kepri Bantah Kabar Ustadz Abdul Somad Ditangkap Pasca Bentrokan di Rempang

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. ahwani Pandra Arsyad menegaskan bahwa kabar viral mengenai Ustadz Abdul Somad ditangkap oleh polisi setelah terlibat dalam bentrokan di Pulau Rempang adalah hoaks atau tidak benar.

Pandra menyatakan, "Beredarnya berita di media massa yang menyebarkan informasi tentang Ustadz Abdul Somad dipanggil polisi pasca bentrok di Rempang, adalah hoaks atau tidak benar." Pernyataan ini dikutip BandungInsider.com dari ANTARA pada Senin, 18 September 2023.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius 19 September 2023, Energi Positif Akan Mempengaruhi Karier

Selanjutnya, Pandra mengungkapkan bahwa pihak kepolisian sedang aktif mencari pelaku yang menciptakan berita hoaks tersebut.

Upaya ini dilakukan untuk menegakkan hukum dan memastikan bahwa pelaku bertanggung jawab atas tindakannya.

"Langkah kami selanjutnya adalah dari Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Kepri, kemudian didukung dengan seluruh tim kekuatan multimedia Polri, akan melakukan pencarian pelaku," ujar Pandra.